Jakarta – Dari Dermaga Madura komplek Komando Armada II, Ujung, Surabaya, KRI Teluk Palu-523 bersiap-siap bertolak menuju Papua dalam rangka memberikan dukungan angkutan laut militer pergeseran pasukan dan materiil dari dua Batalyon Infanteri TNI AD yaitu Batalyon Infanteri 527/Baladibya Yudha yang bermarkas di Lumajang, Jawa Timur dan Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma yang bermarkas di Tegal, Jawa Tengah. Upacara pemberangkatan dua Batalyon Infanteri ke Papua sebagai bagian dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat tahun 2023 tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Komandan KRI Teluk Palu-523 Letkol Laut (P) Siswandony yang ditemui usai upacara pemberangkatan mengutarakan bahwa dukungan angkutan laut militer pergeseran pasukan dan materiil dua batalyon TNI AD adalah suatu kebanggaan baginya dan seluruh prajurit KRI TLU. Letkol Siswandony sangat berharap dukungan dan doa dari semua pihak agar tugas yang diembannya dapat berjalan dengan aman dan lancar serta selama dalam pelayaran cuaca dan lingkungan laut cukup mendukung sehingga seluruh personel on board KRI masih dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menjaga kebugaran dan melatih kemampuan naluri tempurnya.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Yayan Sofiyan melalui Komandan Satuan Lintas Laut Militer 1 Kolonel Laut (P) Yohanes Upang menyampaikan penugasan KRI Teluk Palu-523 ke Papua harus dimaknai sebagai sebagai kehormatan sekaligus kepercayaan Pemimpin. Diharapkan operasi dukungan angkutan laut militer pergeseran pasukan berikut materiilnya dapat dilaksanakan dengan baik dan seluruh prajurit pengawak KRI TLU-523 harus mampu mempertahankan kondisi teknis kapalnya, dan utamanya pencapaian zero accident.
Lebih lanjut, Komandan Satlinlamil 1 yang juga hadir dalam upacara pemberangkatan Satgas Pamtas di Dermaga Madura, Surabaya menyampaikan pesan dari Panglima Kolinlamil agar Komandan KRI TLU-523 memedomani dan melaksanakan instruksi dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali yang tercantum dalam Perintah Harian Kasal, yaitu perkokoh soliditas antar matra TNI dengan mengacu pada kerangka penguatan konsep operasi gabungan serta jalin sinergitas dengan Polri, instansi pemerintah, maupun komponen bangsa lain sesuai dengan doktrin TNI guna mendukung keberhasilan tugas-tugas TNI Angkatan Laut dan tugas pokok TNI.
“Manfaatkan waktu yang ada selama pelayaran untuk menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat dengan pasukan TNI AD agar tercipta kekompakan dan sinergitas prajurit antar matra. Yang tidak kalah pentingnya, jaga moril pasukan selama dalam pergerakan menuju Papua agar saat tiba di daerah operasi mereka tetap siap siaga dan penuh semangat untuk melaksanakan penugasan.” pungkasnya.
yuli-red