Pesisir Barat – Realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022 di Pekon Sumur Jaya Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat, diduga sarat penyimpangan
Pesisir Barat (87 Update.Com),-Realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022 di Pekon Sumur Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, diduga sarat penyimpangan.
Hal tersebut diungkapkan narasumber yang merupakan salah satu warga Pekon Sumur Jaya saat ditemui wartawan media ini di kediamannya, Minggu 14 Mei 2023.
Dikatakannya, dugaan penyimpangan Dana Desa tahun 2022 itu terdapat pada item anggaran Ketahanan Pangan, yang disinyalir tidak teralisasi.
“Ada anggaran ketahan pangan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2022 tidak direalisasikan Peratin. Anggaran itu untuk pembelian sapi, kalau mau lebih jelas coba di tanyakan saja sama ketua LHP,” ungkap sumber yang meminta agar namanya di rahasiakan.
Saat ini yang menjadi pertanyaan masyarakat Sumur Jaya, lanjutnya, ke mana anggaran yang nilainya puluhan juta itu. Dan mengapa terkesan tidak ada pengawasan dari pihak- pihak terkait yang memiliki wewenang.
“Itu kan uang negara yang seharusnya diawasi oleh pihak-pihak terkait. Ke mana Pendamping Desa, mana dari pihak Kecamatan yang saya dengar sering melakukan kegiatan monitoring ke pekon-pekon, ke mana Inspektorat, mana pengawasan nya. Itu uang negara lo,” katanya dengan nada kecewa.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berharap agar dugaan penggelapan anggaran Ketahanan Pangan dari Dana Desa Sumur Jaya tahun 2022 yang dilakukan oleh Peratin Sumur Jaya tersebut segera diusut oleh Instansi-instansi terkait.
erpisah, ditemui di kediamanya, Ketua Lembaga Himpunan Pekon (LHP) Pekon Sumur Jaya, Mat Ali, membernarkan hal itu. Dan menurutnya hal tersebut telah di akui oleh Peratin saat musyawarah dengan perwakilan dari masyarakat.
“Ya itu memang benar, anggaran keseluruhannya itu Rp167 juta, 70 persen untuk pembangunan Rabat jalan pertanian, dan itu sudah terealisasi. Namun sisanya 30 persen untuk pembelian Sapi itu belum terealisasi sampai saat ini. Tapi peratin sudah berjanji akan bertanggung jawab,” jelas Mat Ali.
Dikonfirmasi, Peratin Sumur Jaya, Rahmat, kepada wartawan mengakui akan ihwal tersebut. Namun ia berkilah bahwa belum di realisasikannya anggaran ketahanan pangan tersebut, disebabkan sulitnya menemukan tempat penjual sapi.
“Itu Benar, tapi saya akan bertanggung jawab. Sudah saya sampaikan juga kepada masyarakat saya akan bertanggung jawab, mudah-mudahan tidak lama lagi barangnya sudah saya belikan, karena itu kan ngak mudah mau mencari yang bagus,” kilahnya
irfan/Pesisir Barat